BAB I. Lebih Dekat dengan Allah SWT yang Sangat Indah Nama-Nya

 

  1. Pengertian Iman Kepada Allah SWT

Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, Iman kepada Allah SWT artinya membenarkan dengan hati bahwa Allah SWT itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan ini diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Allah SWT telah memerintahkan kita untuk beriman, sebagaimana firman-Nya:

  • ”Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, rasul rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnya. ( Surah an-Nisa ayat 136 )

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah. Kita sering mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan Al-Asma‘u Al Husna

MENGENAL ALLAH MELALUI SIFAT-SIFAT-NYA

Alloh merupakan satu-satunya tuhan yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan yang jauh dari kekurangan. Dia adalah Tuhan yang Maha Ghaib. Oleh karena itu, untuk mengenal lebih dekat dengan Alloh, tidak mungkin dapat dilakukan dengan cara melihat Dzat-Nya secara langsung, akan tetapi adalah dengan cara mengetahui dan mempelajari sifat-sifat kesempurnaanNya yang tercermin didalam Sifat Wajib, sifat Mustahil, Sifat Jaiz dan Asmaul Husna-Nya. Ulama ahli kalam (Mutakallimin) membagi sifat-sifat kesempurnaan Alloh kedalam tiga bagian, yaitu sifat wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz.

  1. Sifat Wajib bagi Alloh adalah sifat yang harus ada pada Dzat Alloh. Sifat Wajib merupakan kebalikan dari Sifat Mustahil. Jumlahnya ada 13 menurut Abu Hasan Al-Asy’ari, atau 20 menurut Abu Manshur Al-Maturidi.
  2. Sifat Mustahil bagi Alloh adalah sifat yang tidak mungkin ada dan tidak boleh ada pada Dzat Alloh. Sifat Mustahil juga ini merupakan kebalikan dari Sifat Wajib. Jumlahnya ada 13 menurut Abu Hasan Al-Asy’ari, atau 20 menurut Abu Manshur Al-Maturidi.
  3. Sifat Jaiz bagi Alloh adalah sifat yang mungkin ada dan tidak harus ada pada Dzat Alloh. Jumlah Sifat Jaiz hanya ada 1 (satu), yaitu bahwa Alloh boleh/bebas melakukan sesuatu atau tidak melakukannya. Misalnya: memberi rizki, menghancurkan sesuatu, menurunkan hujan, memasukkan ke surga atau neraka, dll.

2. Asmaul Husna

Semua yang ada di alam ini merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT. Allah SWT mempunyai sifat-sifat yang agung, mulia, dan besar yang tidak terdapat pada semua rnakhluk-Nya. Oleh karena itu, semua makhluk-Nya harus menyembah kepada-Nya. Namun. sifat-sifatAllah SWT tersebut tidak hanya tergambar dalam sifat wajib-Nya, melainkan juga dari nama nama baik yang menyertai-Nya. Nama-nama yang mulia dan agung yang dimiliki oleh Allah SWT disebut Asma Husna. Firman Allah SWT :

  • “Dan hanya milik Allah Al-Asma‘ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Al-Asma‘ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”    ( Surah al-A‘raf ayat 180 )

Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah SAW telah bersabda, yang artinya :

“Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (HR. Bukhari)

Beberapa Asmaul Husna

  1. Al – A’lam artinya Maha Mengetahui. Allah SWT, Maha Mengetahui yang segala sesuatu yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah SWT, tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk yang belum terjadi dan sedang terjadi diketahui oleh Allah SWT. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah SWT. Firman Allah SWT :
  • Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (Surah al-An’am ayat 59)
  1. AlKhabar artinya Maha Teliti.Allah Maha Teliti terhadap semua ciptaan-Nya. Allah Swt. menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah SWT yang salah Ini menandakan bahwa Allah Maha Teliti dalam menciptakan makhluk-Nya. Demikian pula Allah dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknya. Dalam Surah at- Taubah : 16 Allah SWT berfirman:
  • “… dan Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Surah at-Taubah ayat 16 )
  1. As-Sama’ artinya Maha Mendengar.Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apa pun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat Hal ini sesuai dengan firman-Nya:
  • ”… dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Surah al-Baqarah ayat 256 )
  1. Al-Basar artinya Maha Melihat.Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan Allah   Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:
  • “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Hujuraat ayat 18)
  1. Hikmah Iman Kepada Allah SWT

Hikmah atau manfaat yang akan kita peroleh apabila beriman kepada Allah SWT, antara lain :

  1. Selalu mendapat pertolongan dari Allah. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:
  • ”Sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” (Surah al-Mu’min    ayat 51).
  1. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :
  • ”(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.”(Surah ar-Ra’d ayat 28).
  1. Memperoleh kebahagian hidup dunia akhirat dan sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah mendapat kerugian. Firman Allah SWT :
  • ”Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan kesabaran.” (Surah al-‘Asr ayat :1 – 3).

Komentar

Postingan Populer