HIJRAH KE MADINAH, SEBUAH KISAH YANG MEMBANGGAKAN.


 SEBAB-SEBAB RASULULLAH HIJRAH DAN KONDISI KEBERAGAMAAN MASYARAKAT MADINAH

Rasulullah saw. sangat sedih ketika menyaksikan kehidupan umat Islam di  Mekah  yang  penuh  dengan  ancaman  dan  teror  dari  orang-orang  kafir. Semakin hari, teror dan ancaman itu semakin bertubi-tubi. Rasulullah saw. berpikir harus  ada jalan keluar untuk mengatasi semuanya. Bersamaan dengan itu pula, istrinya, Siti Khadijah dan pamannya, Abu Thalib, meninggal dunia. Namun, perjuangan untuk mewujudkan kehidupan yang mulia dan beradab harus terus berjalan, tidak boleh berhenti. Bagaimana caranya?

Allah Swt. sangat sayang kepada Rasulullah saw. dan kaum muslimin. Dalam situasi yang sangat sulit dan mencekam tersebut Allah Swt. memerintahkan Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin untuk berhijrah ke  Madinah.  Nabi  Muhammad  saw.,  pun  akhirnya  hijrah  dari  Mekah  ke Madinah.

Benar, bermula dari peristiwa hijrah inilah kejayaan dan kesuksesan Islam dimulai. Ya,  terkadang kejayaan dan kesuksesan  diawali dengan keprihatinan
Masyarakat Yasrib (Madinah) yang berasal dari bangsa Yahudi beragama Yahudi. Sementara agama mayoritas masyarakat Madinah yang terdiri dari bangsa arab ini memeluk agama penyembah berhala (Paganisme), tidak jauh berbeda dengan agama masyarakat arab jahiliyah Makkah. Hanya saja, karena di Yasrib tidak ada tempat sebagai pusat peribadatan semacam Ka’bah, maka kaum paganis Madinah yang menyembah berhala ini setiap tahunnya datang ke Makkah untuk mengikuti upacara tradisionalnya, yakni mengerjakan haji, sekaligus untuk mencari dukungan dari masyarakat arab quraisy untuk mengalahkan lawannya, terutama bangsa Yahudi.

Namun demikian,  dalam menyambut kedatangan agama Islam yang sudah muncul di Makkah, sikap dan kondisi keberagamaan masyarakat arab Yasrib masih lebih baik dan beruntung daripada masyarakat arab Makkah. Kalau masyarakat arab jahiliyah Makkah, mereka memusuhi dakwah Islam yang dilancarkan Nabi Muhammad. Sedangkan Masyarakat arab Yasrib, mereka bersikap toleran, tidak memusuhinya, bahkan lebih cepat menerima dakwah Islam. Hal ini disebabkan karena:

1). Masyarakat arab Yasrib (Madinah) hidup berdampingan dengan bangsa Yahudi. Mereka sering berdialog dan mendengar tentang kebaikan agama tauhid (monotheisme) dan tercelanya agama paganisme (agama berhala), serta mendengar kabar gembira tentang datangnya Nabi akhir jaman yang akan menghancurkan agama paganisme. Sekalipun mereka masih tetap beragama paganisme dan tidak terpengaruh untuk memeluk agama Yahudi.

2). Peperangan dan permusuhan yang berkepanjangan antar kabilah arab, terutama antara kabilah Aus dan Khazraj, membuat mereka menaruh harapan besar terhadap seorang tokoh seperti yang diceritakan orang Yahudi, yang mampu mempersatukan mereka, serta mampu membuat kehidupan mereka damai, sentosa dan lebih berkualitas daripada orang-orang Yahudi.

Pada tahun ke-10 dari masa kenabian Nabi Muhammad (= thn 620 M), saat mengikuti upacara tradisional (haji) di Makkah, beberapa orang arab Yasrib menyaksikan beliau Saw di daerah Aqabah yang giat mendakwahkan kenabiaannya dan mengajak mereka agar meng-Esa-kan Allah semata dan meninggalkan penyembahan berhala. Hal ini menjadikan mereka saling bertanya dan menerka-nerka, barangkali dia (Nabi Muhammad) inilah yang sering diceritakan oleh orang Yahudi itu. Sepulangnya dari haji, peristiwa ini diceritakan kepada penduduk Madinah.

Pada tahun berikutnya, tahun ke-12 dari masa kenabian (= 621 M), saat menghadiri musim haji, ada 12 orang dari kabilah Khazraj bertemu dengan Nabi Muhammad di Aqabah menyatakan masuk Islam dan mengucapkan bai’at (ikrar, janji setia) kepada Beliau Saw, yang lebih dikenal dengan istilah “Bai’at Aqabah Pertama”, atau disebut “Bai’atun Nisa’” (janji setia wanita) karena ada seorang wanita yang turut serta, bernama ‘Afra’ binti ‘Abid bin Tsa’labah.

Isi Bai’at Aqabah Pertama :

  • tidak menyekutukan Allah,
  • tidak mencuri,
  • tidak berzina,
  • tidak membunuh anak-anak,
  • tidak menghasud dan memfitnah
  • tidak mendurhakai beliau Saw

..

Beliau Saw kemudian mengutus sahabat Mush’ab bin Umair ke Yasrib untuk mengajari mereka tentang agama Islam. Perilaku Mush’ab yang terpuji membuat banyak penduduk Yasrib yang tertarik memeluk Islam. Mereka rindu bertemu dengan Nabi Muhammad Saw.

Pada tahun ke-13 dari masa kenabian (622 M), saat musim haji, semakin banyak orang Yasrib yang ikut ke Makkah. Tidak kurang dari 75 orang (73 lelaki dan 2 wanita). Mereka bertemu Nabi Muhammad Saw secara rahasia di Aqabah, kemudian menyatakan masuk Islam dan “mengundang” beliau Saw agar bersedia pindah (hijrah) ke Yasrib.

Untuk menanggapi keseriusan permohonan mereka, Nabi Muhammad kemudian mengambil sumpah setia (bai’at/ikrar) dari mereka, yang isinya, bahwa mereka berikrar akan : membela mati-matian dan melindungi terhadap keselamatan diri beliau dan agama Islam dari gangguan siapapun.

Sumpah setia atau ikrar tersebut lebih dikenal dengan istilah “Bai’at Aqabah Kedua”. Bai’at Aqabah kedua ini merupakan titik awal perkembangan Islam dan Dakwah Nabi Muhammad Saw pada masa-masa selanjutnya, sehingga Islam tersebar ke muka bumi secara cepat.

Setelah memperhatikan dua kali peristiwa Bai’at Aqabah tersebut, Nabi Muhammad saw. mendapatkan kesan bahwa Islam telah siap berkembang pesat di Yasrib. Kenyataan ini membuat Nabi Muhammad saw memerintahkan para sahabatnya untuk berhijrah ke Yasrib dengan sembunyi-sembunyi. Sementara Nabi Muhammad saw bersama Abu Bakar dan Ali bin Abi  Thalib masih bertahan di Mekah.
Rencana  hijrah Nabi Muhammad saw didengar oleh kafir Quraisy. Kaum Quraisy pun akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap diri Nabi Muhammad saw. Kafir Quraisy khawatir Islam akan berkembang di Yasrib. Mereka menyuruh para pemuda untuk mengepung rumah Nabi Muhammad saw karena khawatir akan beliau lari. Pada malam itu pula.  Nabi Muhammad saw membisikkan kepada Ali bin Abi Thalib supaya memakai selimut beliau dan berbaring di tempat tidurnya.

Atas izin Allah Nabi Muhammad saw berhasil keluar dari rumahnya dengan selamat. Tidak  lama  setelah  Nabi  Muhammad  saw  meninggalkan  rumahnya, para  pemuda  terbangun  dan  masuk  ke  rumah  beliau  dengan  penuh  nafsu untuk  membunuh.  Akan  tetapi,  mereka  hanya  mendapatkan  Ali  bin  Abi Thalib  yang  sedang  tidur.  Mereka  kecewa  dan  tidak  percaya  dengan  segala hal  yang  terjadi.  Hal  ini  terjadi  hanya  karena  pertolongan  Allah  Swt.

hijrah nabi



PERJALANAN HIJRAH RASULULLAH  SAW

Menjelang larut malam, Nabi Muhammad saw. menuju ke rumah Abu Bakar dan mengajaknya berhijrah. Kedua orang itu kemudian keluar dari jendela pintu belakang dan terus bertolak ke arah selatan menuju Gua Tsur. Jalan yang ditempuh beliau adalah jalan yang tidak mungkin dilewati manusia. Hal ini dilakukan supaya para pemuda Quraisy yang mengejar tidak menyangka beliau melalui jalan itu.

Dalam perjalanannya, mereka berdua sempat bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari tiga malam. Tidak ada seorang pun yang mengetahui tempat persembunyian itu selain putra-putri Abu Bakar, yaitu Abdullah, Aisyah dan Asma’, dan pembantu  mereka:  ‘Amir  bin  Fuhaira.  Tugas  Abdullah  adalah  mencari  informasi tentang rencana kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw. Pada malam hari ia menyampaikan informasi tersebut kepada Nabi Muhammad saw. beserta ayahnya.

Pada hari ketiga, mereka berdua sudah mengetahui bahwa situasi sudah tenang, maka berangkat  dan  melanjutkan  perjalanan  dengan  perbekalan yang diberikan oleh Asma’, putri Abu Bakar.  Supaya  aman dalam perjalanan, Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar  mengambil  jalan yang tidak pernah dilalui manusia. Abdullah bin  Uraiqit dari banu Du’il diminta sebagai penunjuk jalan. Dia membawa Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar dengan hati-hati sekali ke arah selatan kemudian menuju Tihama di dekat pantai Laut Merah.

Orang Quraisy mengadakan sayembara : “Siapa saja yang dapat membawa Nabi Muhammad saw, hidup atau mati, akan menerima hadiah besar dan jabatan tinggi”. Hal ini menarik hati masyarakat pada waktu itu, termasuk Suraqa bin Malik yang sudah mengetahui perjalanan Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar.

Tidak lama kemudian Suraqa bin Malik mendatangi tempat yang  dimaksud dan dia menemukan Nabi Muhammad saw  beserta  kedua  temannya yang sedang beristirahat di sebuah batu besar sambil  menyantap bekal yang diberikan oleh Asma’, putri Abu Bakar.

Setiap kali Suraqa bin Malik mendekati rombongan Nabi Muhammad saw, kudanya selalu  tersungkur. Hal itu berulang sampai  empat kali.  Suraqa yang percaya kepada “dewa” berpikir bahwa itu  “pertanda buruk” sehingga dia mengurungkan niatnya dan kembali lagi ke Mekah.

Selama tujuh hari terus-menerus mereka berjalan. Di tengah perjalanan menuju Madinah, Rasulullah saw singgah di desa Quba’, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madinah. Di sana beliau membangun sebuah masjid.  Masjid  ini  menjadi  masjid  pertama  dalam sejarah Islam.  Beliau singgah di sana selama empat  hari untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke Madinah.

Pada hari Jumat pagi, beliau berangkat dari Quba’ dan tiba di perkampungan Bani Salim bin Auf tepat pada waktu Salat Jumat, maka Salat-lah beliau di sana. Inilah Salat Jumat pertama dalam Islam. Khotbahnya pun  merupakan khotbah yang petama.

Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar tiba di Madinah pada  tanggal 12 Rabiul  Awal.  Kedatangan beliau telah dinanti-nanti  masyarakat Madinah.  Pada hari kedatangan Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar, masyarakat Madinah sudah menunggu di jalan yang akan dilalui Nabi Muhammad saw, lengkap dengan regu gendering “Rebana”. Mereka mengelu-elukan Nabi Muhammad saw dan genderang pun gemuruh diselingi nyanyian yang sengaja digubah  untuk menyambut kedatangan Nabi SAW :

مِنْ ثَنِيَّاتِ الْوَدَاعْ*طَلَعَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا
مَا دَعَا لِلَّهِ دَاعْ*وَجَبَ  الشُّكْرُ   عَلَيْنَا
جِئْتَ بِالْأَمْرِ الْمُطَاعْ*أَيُّهَا الْمَبْعُوْثُ فِيْـنَا

Bulan purnama telah muncul di tengah-tengah kita,

Dari celah-celah bebukitan.

Wajiblah  kita  bersyukur

Atas  ajakan (beriman)  kepada  Allah  Swt.

Wahai  orang  yang dibangkitkan untuk kami,

Kau datang membawa ajaran yang wajib ditaati.
MEMBANGUN  MASYARAKAT  MADINAH

Usaha yang beliau lakukan setelah menetap di Madinah untuk mendukung kesuksesan dakwah Islamiyah adalah membangun Masyarakat Madani, yakni masyarakat berkembang yang memiliki peradaban, yang taat dan patuh terhadap pimpinan dan perundang-undangan, berpola pikir modern dan toleran, serta dapat hidup berdampingan secara damai didalam sebuah wadah Negara Madinah, dengan langkah-langkah strategis sebagai berikut

  1. Mendirikan Masjid Nabawi.
  2. Memperkokoh hubungan intern umat Islam (ukhuwwah Islamiyah).
  3. Mengatur hubungan persahabatan antar umat beragama, muslim dan Non Muslim, (ukhuwwah basyariyah & ukhuwwah wathoniyah).

Pendirian Masjid Nabawi

Pembangunan masjid segera dimulai dan seluruh  umat  Islam  ikut  ambil  bagian  sehingga  berdiri  sebuah  masjid  berdinding bata, berkayu batang kurma, dan beratap daun kurma.

Masjid  yang  dibangun  Rasulullah  saw.  bersama-sama  kaum  Muhajirin dan Ansor tidak hanya berfungsi untuk shalat semata, akan tetapi untuk seluruh kegiatan Nabi di Madinah. Di antara fungsi masjid pada zaman Nabi adalah sebagai tempat :

1) mempersatukan umat,

2) bermusyawarah tentang perkembangan Islam,

3) mengkaji ilmu agama,

4) sebagai pusat pemerintahan setelah Rasulullah dipilih sebagai pemimpin masyarakat Madinah.

Memperkokoh Hubungan Intern Umat Islam (Ukhuwwah Islamiyah).

Setelah membangun Masjid, Rasulullah kemudian memperkokoh persatuan dan kesatuan umat Islam (ukhuwwah Islamiyah) dengan cara memparsaudarakan kaum Muhajirin dan dengan kaum Anshor. Seolah-olah mereka saudara sekandung.

Kaum Muhajirin adalah kaum muslimin penduduk Makkah yang hijrah ke Madinah. Sedangkan kaum Anshor adalah kaum muslimin penduduk asli Madinah yang menyambut kedatangan kaum Muhajirin.

Sambutan kaum Anshor sungguh luar biasa. Mereka rela mengorbankan jiwa, raga dan harta untuk membela agama dan kaum muslimin dari gangguan kafir quraisy. Orang-orang  Muhajirin merasa  nyaman  dan  tenteram,  meskipun  bukan  tinggal  di  rumah sendiri. Mereka melakukan kegiatan dan interaksi dengan penduduk Madinah dan saling menolong sehingga suasana Madinah menjadi indah dan menyenangkan. Hal ini mampu menghilangkan rasa duka kaum Muhajirin, sehingga mereka dapat hidup tenang dan tentram. Ketenangan dan ketentraman ini merupakan modal dasar untuk membina Masyarakat Madani yang bersatu padu dalam rangka mendukung suksesnya dakwah Islamiyah di Madinah dan daerah-daerah sekitarnya.



Mengatur Hubungan Persahabatan Antar Umat Beragama

Masyarakat Madinah saat itu terdiri dari 3 (tiga) golongan:

1) kaum muslimin;

2) kaum yahudi (mayoritas), dan

3) bangsa Arab penyembah berhala dan beragama nasrani (minoritas).

Untuk menciptakan kehidupan masyarakat madani yang bersatu, aman, tentram, damai dan sejehtera, serta bebas dari berbagai gangguan yang datang dari luar dan dari dalam kota Madinah, maka beliau Saw menerapkan langkah strategis yang ketiga, yaitu menjalin hubungan dengan masyarakat non-muslim di Madinah, terutama dengan kaum Yahudi. Mereka diajak berunding merumuskan perjanjian bersama untuk dapat hidup berdampingan secara damai. Perjanjian dan kesepakatan ini kemudian dirumuskan dalam bentuk  “undang-undang” yang lebih dikenal dengan istilah “Piagam Madinah”atau “Konstitusi Madinah pada tahun ke-2 hijriyah (623 M).

Diantara pokok-pokok isinya adalah :

1)    Seluruh penduduk Madinah harus hidup berdampingan secara damai.

2).   Masing-masing penduduk bebas memeluk agamanya dan menjalankan aktifitas agamanya.

3). Jika salah satu pihak diserang dari luar, maka pihak yang lain wajib membantunya.

4).   Seluruh penduduk harus saling nasehat-menasehati dan tolong menolong dalam kebaikan untuk kepentingan bersama.

5). Menetapkan Nabi Muhammad sebagai hakim dan pemimpin umum masyarakat Madinah. Jika terjadi perselisihan antara kaum muslimin dan kaum yahudi atau antar anggota masyarakat, maka penyelesaiannya dikembalikan kepada beliau Saw sebagai pemimpin tertinggi.

Piagam/Konstitusi Madinah merupakan bentuk Proklamasi berdirinya sebuah negara modern, yakni Negara Madinah yang demokratis yang menjamin kebebasan beragama bagi warganya.

Dari uraian diatas dapatlah dipahami, bahwa Muhammad bin Abdullah bukanlah sekedar seorang Nabi dan Rasul utusan Allah atau pemimpin kaum muslimin (pemimpin agama) semata, akan tetapi sekaligus sebagai seorang presiden atau kepala negara (pemimpin politik) dari sebuah negara modern “Madinah” yang demokratis, bukan negara kerajaan (monarkhi).

Dengan program-program cerdas yang dilakukan Nabi Muhammad saw, Madinah menjadi daerah yang sangat maju, baik peradaban maupun kebudayaannya, sehingga terkenallah dengan sebutan al-Madinah al-Munawarah (kota yang bercahaya).


Komentar

  1. Nama : Raihanun putri syani
    No : 27
    Kelas : 7B

    BalasHapus
  2. Nama: Aurellia ananta putri
    Kelas: 7F
    No Absen: 06

    BalasHapus
  3. NAMA:FARREL PRADIGWAN
    KELAS:7E
    NO.ABSEN:10

    BalasHapus
  4. Nama: abiyyu Muria Yaqut
    No:2
    Kelas:7A

    BalasHapus
  5. Nama:vicky ardyansah
    Kelas:7f
    No:31

    BalasHapus
  6. Nama : Verlita Evelyn
    Kls : 7f
    No. : 30

    BalasHapus
  7. Nama : M Fatkhul Amin.
    NO. :14.
    Kelas :7A.

    BalasHapus
  8. Nama :Harly Bagus Jawata
    No :14
    Kls :7b

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Tegar bhara ramadika
      No : 31
      Kls : 7b

      Hapus
  9. NAMA : PANJI GUMILANG T.Y
    NO. ABSEN : 23
    KLS : 7E

    BalasHapus
  10. Nama : Tio Aryo Seno
    No : 29
    Kelas. : 7A

    BalasHapus
  11. Nama : Reva amellia mievta islami
    Kelas : 7F
    No.absen : 24

    BalasHapus
  12. Nama :Hafidz maulana
    Kls :7b
    No absen :13

    BalasHapus
  13. Nama : Cindy Olivia
    Kelas: 7E
    No absen:03

    BalasHapus
  14. Nama : Damar Putra Agustian
    Kls : 7A
    No : 8

    BalasHapus
  15. Nama:Septia Rani Putri
    Kelas:7D
    No:30

    BalasHapus
  16. Nama:Kirana Rasmandicha Maulida
    Kelas:7E
    No.absen:14

    BalasHapus
  17. Nama:Briandara Mobilia T
    Kelas:7c
    No absen:07

    BalasHapus
  18. Nama: Putri Jubaidah Anugrah
    Kls: 7A
    Nomer: 21

    BalasHapus
  19. Nama : Berliana desiyanti
    Kelas : 7C
    No absen : 6

    BalasHapus
  20. Nama : Rehan Wahyu Firmansyah
    Kls : 7C
    No absen : 30

    BalasHapus
  21. nama : farel yoan novtriansyah
    nomer : 08
    kelas : 7E

    BalasHapus
  22. Nama : Aulia Nur Afiani F
    Kelas : 7C
    No. Ab : 04

    BalasHapus
  23. Nama:Ayu Nur Fadila
    Kls:7A
    No absen:07

    BalasHapus
  24. Nama:Azzril Ardiansyah
    Kelas:7b
    Nomer:06

    BalasHapus
  25. Nama:Eva RahmaWinata
    Kls:7C
    No absen:18

    BalasHapus
  26. Nama:Octa Sofa Ramadhani
    Kls:7B
    No:26

    BalasHapus
  27. Nama: Danu adi pratama
    Kls :7c
    No : 09

    BalasHapus
  28. Nama:David Rico Surendra
    Kelas :7D
    No 10

    BalasHapus
  29. Nama:Abdul aziz Aminullah
    Kelas: 7B
    No:1

    BalasHapus
  30. Nama: Defina Eka Oktaviani
    Kelas:7C
    No:10

    BalasHapus
  31. Nama : Muhammad irvan
    Kelas : 7F
    No : 18

    BalasHapus
  32. *Nama: Akhmad Fattah Juliansyah*
    *NO.Absen: 01*
    *Kelas: 7C*

    BalasHapus
  33. Nama : Dita Ayu Rahmawati
    Kelas : 7D
    No. Absen : 12

    BalasHapus
  34. Nama: Muhammad Dwi Andika
    Kelas:7F
    No:16

    BalasHapus
  35. Nama:Ditra Ferdian Syafarudin
    Kelas:7E
    No.absen:6

    BalasHapus
  36. Nama : Safira Wahyu Nurrul Jannah
    Kls : 7A
    No absen : 25

    BalasHapus
  37. Farel dwi purwantoro
    Kls 7d
    No 15

    BalasHapus
  38. Nama:Fransisca Yulia Ananta
    Kls:7B
    No. Absen:12

    BalasHapus
  39. Nama : Aulia Husna Cantika
    Kls : 7B
    No : 04

    BalasHapus
  40. Nama:Daffa Wildan Barqi
    No Absen:04
    Kelas:7E

    BalasHapus
  41. Nama : Dova irbiansyah
    Kelas : 7A
    No : 9

    BalasHapus
  42. Nama: vania putri purnomo
    Kls:7E
    Absen:29

    BalasHapus
  43. Nama:Bima bagus wicaksono
    Kls:7E
    Absen:29

    BalasHapus
  44. Nama: Ira Agustina Santoso
    Kls:7E
    Absen:29

    BalasHapus
  45. Nama: andre setyawan
    Kls: 7A
    Absen: 06

    BalasHapus
  46. NAMA : MUHAMMAD FAUZAN
    KLS : 7F
    NO : 17

    BalasHapus

  47. Ayu fitri rahma dani
    Kls: 7D
    No ab:05

    BalasHapus
  48. Nama: Ahmad Widjaya.K.A
    Kelas:7A
    No:04

    BalasHapus
  49. Nama : Rangga Agustian Dwiadi Putra
    No Absen : 25
    Clas : 7E

    BalasHapus
  50. Nama: Al Idris Bagus Qolby
    Kls: 7A
    Absen: 05

    BalasHapus
  51. Nama: Reza Aristania
    Kelas: 7C
    No: 31

    BalasHapus
  52. Nama : Rosa Indrawati
    Kelas : 7a
    Absen : 24

    BalasHapus
  53. Nama: Mohammad yusron Aditya Firmansa
    Kelas:7e
    No:17

    BalasHapus
  54. Nama:Naffy Tian Athatillah
    No:21
    Kls:7b

    BalasHapus
  55. Nama:Bima cakra wardana
    KlS:7F
    NO ABSEN:07

    BalasHapus
  56. Nama :Ratna adelia
    No: 27
    Kls : 7E

    BalasHapus
  57. Nama: Calvin Geo Geraldy Alkhalifi
    Kls;7d
    No:07

    BalasHapus
  58. Nama : putri lisa pratiwi eki ramadhani
    Kelas : 7D
    Absen : 27

    BalasHapus
  59. Nama:Nasya viona putri tania
    Kls:7B
    No. Absen:22

    BalasHapus
  60. Nama Riska mutiara b
    No23
    Kls7A

    BalasHapus
  61. Nama: wahyu avianto
    Kelas:7A
    Absen:39

    BalasHapus
  62. Nama: Bunga Dwi Rifana
    No:08
    Kelas:7F

    BalasHapus
  63. Nama : Muhammad Pratama Redyananda
    Kls : 7E
    No. Absen : 18

    BalasHapus
  64. Nama: wahyu avianto
    Kelas:7A
    Absen:30

    BalasHapus
  65. Nama:Rasya Yasin Arafat
    Kelas:7B
    Absen:28

    BalasHapus
  66. Nama:Ahmad Sunandar Awaluddin Muhyi
    Kelas:7F
    Absen:2

    BalasHapus
  67. Nama Fattan Zaki Al Ghozali
    Kls 7d
    Nomer 15

    BalasHapus
  68. Nama:praka dwi arahman
    Kelas:7E
    Absen:24

    BalasHapus
  69. Fransisco Aan Febrianto
    Kelas=7f
    No=11

    BalasHapus
  70. Nama:Ramadani dwi andreawan
    No:22
    Kls:7A

    BalasHapus
  71. Nama:Eka Yoga Pratama
    No:09
    Kls:7B

    BalasHapus
  72. Nama:Nadia Eka Kurnia
    Kls:7A
    No absen:18

    BalasHapus
  73. Nama : Haril Masfuat
    Kelas :7E
    No : 11

    BalasHapus
  74. Nama:Muhammad Farhan Hisbullah
    Kelas:7D
    No:24

    BalasHapus
  75. Nama: Dyarwita Shifa Malika
    No: 15 kls 7c

    BalasHapus
  76. nama: Aisyatul Ulla Al Azizah
    kls:7f
    no:03

    BalasHapus
  77. Nama : Dewi Novianti
    Kelas : 7C
    Absen : 12

    BalasHapus
  78. NAMA: MUHAMMAD ALIF FATKHURROHMAN
    KELAS: 7B
    NO: 14

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer