Materi PAI Kelas 8 Bab Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia

Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata merupakan karunia dari Allah Swt. Orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengan
kesuksesan.

Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih tenang dan tenteram. Berfoya-foya dan menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan.

Rendah hati adalah tidak sombong dan tidak angkuh.

Beberapa contoh penerapan hemat dalam kehidupan sehari-hari adalah Dengan rajin menabung, hemat dalam menggunakan listik, air, tidak berfoya-foya dan lain sebagainya

Di bawah ini adalah dampak negatif berprilaku boros 
Akan dilaknat oleh Allah Swt., karena pemborosan termasuk perbuatan setan, ttidak mempunyai tabungan untuk masa depan karena seringnya berfoya-foya, dengan menggunakan air yang berlebihan akan mengakibatkan berkurangnya sumber daya alam. 

1. Ayat al-Qur’ān tentang Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana
Ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia terkait dengan rendah hati, hemat, dan hidup sederhana. Bacalah ayat yang mulia berikut dengan tartil!
a.       QS. al-Furqān/25: 63
وعبادالرّحْمن الّذ ين يمشون على الآرض هوناً و إذا خاطبهم الجهلون قالوا سلماً.
b.      QS. al-isra/17 :27

إنّ المبدّرين كانوا إخْوان الشّيطين وكان الشيطن لربّه كفورًا

2.      Memahami Ilmu Tajwid tentang “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah
Hukum  bacaan “Al” dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a.  “Al” syamsiyah (idgam syamsiyah)
b.  “Al” qamariyah (izhar qamariyah)
Kedua macam hukum bacaan ini dapat diuraikan sebagai berikut :
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
a.       Al-Syamsiyah
Suatu lafadz mengandung bacaan “al” syamsiyah apabila terdapat huruf “al” di ikuti huruf dari 14 huruf hijaiyyah. Cara membacanya    semacam ini harus diidgamkan. Maksudnya bunyi huruf  lam hilang dan melebur ke dalam huruf berikutnya. Karena cara membacanya di idgamkan, lafaz ini sering disebut dengan idgam syamsiyah. Sedangkan dalam penulisan huruf–huruf syamsiyah selalu bertasydid bila didahului “al”.

b.      Al-Qomariyah
Suatu  lafaz mengandung bacaan “Al” qamariyah apabila terdapat
“Al” di ikut salah  satu dari 14 huruf hijaiyah yaitu :
ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي
Cara membacanya semacam ini dibaca jelas, sehingga sering disebut
izhar qamariyah.
 
Memahami Pesan-pesan Mulia dalam Q.S. al-Furqān/25: 63
Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati.
  1. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang jahil yang menyapa kita. 
  2. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’ yaitu sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata merupakan karunia dari Allah Swt.
  3. Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat mereka berjalan. Orang yang rendah hati ingin tampil sesuai jati diri dan fitrah manusia, dan selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah Swt. Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau angkuh. Allah juga sangat melarang manusia berjalan dengan kesombongan. Firman Allah dalam Q.S. al-Isrā’/17 ayat 37 :

  4. ............وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا
    Artinya :
    “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong...”. (Q.S. al-Isrā’/17 : 37)
    1. Nabi Muhammad saw. berpesan agar kita senantiasa menghiasi diri kita dengan sifat tawadu’ (rendah hati) dan menjauhkan dari sifat sombong. Orang yang rendah hati itu derajatnya akan dinaikkan oleh Allah Swt. Sebaliknya, orang yang tinggi hati malah derajatnya akan diturunkan oleh Allah Swt.

4. Memahami Pesan-pesan Mulia Q.S. al-Isrā’/17: 27
Ayat ini diturunkan Allah dalam rangka menjelaskan gaya hidup kaum Jahiliyyah yang salah. Kaum Jahiliyyah adalah adalah bangsa Arab sebelum mendapatkan pencerahan cahaya Islam. Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma. Rasulullah juga memberikan teladan agar kita menjalani hidup dengan kesederhanaan. Rasulullah bukan seorang yang miskin, namun beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan.

Komentar

Postingan Populer